Rating

Saturday, 29 September 2012

Konflik


     Postingan kali ini mempunyai judul ang singkat tetapi panjang jika dibahas yaitu konflik .tanpa kita sadari konflik yang terjadi di sekitar kita . konflik di rumah,lingkungan tinggal , sekolah, kampus,kantor dan lainnya. berikut hasil  membaca dari berbagai sumber berikut kesimpulan yang bisa didapat dari konflik .

    Konflik berasal dari kata kerja Latin  configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

    Menurut beberapa ahli , mereka menjelaskan konflik sebagai berikut :

1. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.

2.  Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.

3. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).

    Melanjutkan pengertian konflik menurut Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negative.

     Tentu saja ada konflik yang hanya dibayangkan ada sebagai sebuah persepsi ternyata tidak riil. Sebaliknya dapat terjadi bahwa ada situasi-situasi yang sebenarnya dapat dianggap sebagai “bernuansa konflik” ternyata tidak dianggap sebagai konflik karena anggota-anggota kelompok tidak menganggapnya sebagai konflik. Selanjutnya, setiap kita membahas konflik dalam organisasi kita, konflik selalu diasosiasikan dengan antara lain, “oposisi” (lawan), “kelangkaan”, dan “blokade”.
   
      Di asumsikan pula bahwa ada dua pihak atau lebih yang tujuan atau kepentingannya tidak saling menunjang. Kita semua mengetahui pula bahwa sumberdaya dana, daya reputasi, kekuasaan, dan lain-lain, dalam kehidupan dan dalam organisasi tersedianya terbatas. Setiap orang, setiap kelompok atau setiap unit dalam organisasi akan berusaha memperoleh semberdaya tersebut secukupnya dan kelangkaan tersebut
akan mendorong perilaku yang bersifat menghalangi oleh setiap pihak yang punya kepentingan yang sama. pihak-pihak tersebut kemudian bertindak sebagai oposisi terhadap satu sama lain. Bila ini terjadi, maka status dari situasi dapat disebut berada dalam kondisi “konflik”.

     Konflik yang terjadi dalam masyarakat ata dalam sebuah organisasi dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk atau cara :

a) Perselisihan (Dispute): bagi kebanyakan orang awam, kata konflik biasanya diasosiasikan dengan “dispute” yaitu “perselisihan” tetapi, dalam konteks ilmu perilaku organisasi, “perselisihan” sebenarnya sudah merupakan salah satu dari banyak bentuk produk dari konflik.Dispute atau perselisihan adalah salah satu produk konflik yang paling mudah terlihat dan dapat berbentuk protes (grievances), tindakan indispliner, keluhan (complaints), unjuk rasa ramai-ramai , tindakan pemaksaan (pemblokiran, penyanderaan, dsb.), tuntutan ataupun masih bersifat ancaman atau pemogokan baik antara pihak internal organisasi ataupun dengan pihak luar adalah tanda-tanda konflik yang tidak terselesaikan.

b) Kompetisi (persaingan) yang tidak sehat. Persaingan sebenarnya tidak sama dengan konflik. Persaingan seperti misalnya dalam pertandingan atletik mengikuti aturan main yang jelas dan ketat. Semua pihak yang bersaing berusaha memperoleh apa yang diinginkan tanpa di jegal oleh pihak lain. Adanya persaingan yang sangat keras dengan wasit yang tegas dan adil, yang dapat menjurus kepada perilaku dan tindakan yang bersifat menjegal yang lain.

c) Sabotase adalah salah satu bentuk produk konflik yang tidak dapat diduga sebelumnya. Sabotase seringkali digunakan dalam permainan politik dalam internal organisasi atau dengan pihak eksternal yang dapat menjebak pihak lain. Misalnya saja satu pihak mengatakan tidak apa-apa, tidak mengeluh, tetapi tiba-tiba mengajukan tuntutan ganti rugi miliaran rupiah melalui pengadilan.

d) Insfisiensi/Produktivitas Yang Rendah. Apa yang terjadi adalah salah satu pihak (biasanya pihak pekerja) dengan sengaja melakukan tindakan-tindakan yang berakibat menurunkan produktivitas dengan cara memperlambat kerja (slow-down), mengurangi output, melambatkan pengiriman, dll. Ini adalah salah satu dari bentuk konflik yang tersembunyi (hidden conflic) dimana salah satu fihak menunjukan sikapnya secara tidak terbuka.

e) Penurunan Moril (Low Morale). Penurunan moril dicerminkan dalam menurunnya gairah kerja, meningkatnya tingkat kemangkiran, sakit, penurunan moril adalah juga merupakan salah satu dari produk konflik tersembunyi dalam situasi ini salah satu pihak, biasanya pekerja, merasa takut untuk secara terang-terangan untuk memprotes pihak lain sehingga melakukan tindakan-tindakan tersembunyi pula.

f) Menahan/Menyembunyikan Informasi. Dalam banyak organisasi informasi adalah salah satu sumberdaya yang sangat penting dan identik dengan kekuasaan (power). Dengan demikian maka penahanan/penyembunyian informasi adalah identik dengan kemampuan mengendalikan kekuasaan tersebut. tindakan-tindakan seperti ini menunjukkan adanya konflik tersembunyi dan ketidak percayaan (distrust).

     Strategi Penyelesaian Konflik

Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada dua dari beberapa pendekatan penyelesaian konflik ialah :

1. Kompetisi

Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.


2. Penghindaran

Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.


    Intinya konflik tidak dapat kita hindari. banyak orang sekarang hanya terbuai didalam konflik yang ada. tanpa tahu jelas bagai mana jalan cerita atau alur yang menyebabkan konflik itu bisa sampai terjadi. mereka hanya menduga atau mungkin hanya menyimpulkan apa yang dilihatnya pada saat itu. kita harus cerdas dan luas cara berfikir dalam menyikapi konflik yang ada . konflik tidak dapat terselasaikan bila hanya dengan omongan belaka .

     Itulah postingan mengenai konflik semoga bermanfaat bagi kita semua ,khususnya bagi yang sedang berkonflik :) . terima kasih untuk sumber-sumber yang sudah menjadi inspirasi postingan ini . sekian dan terima kasih .

Pocket vs Prosumer vs DSLR

     Postingan kali ini berupa kutipan artikel yg cukup membuat saya tidak mengantuk malam ini yaitu perbandingan dari 3 jenis kamera . ini kutipan beberapa artikel dari om google . sekedar  ingin berbagi info buat kawan-kawan semua :)
     saya cukup tertarik saat melihat kamera prosumer di salah satu situs jual beli online ternama . karena bentuk yg mirip dslr dan memiliki kemampuan dibawah dslr dan di atas kamera pocket cukup adil dengan harganya yang cukup terjangkau buat anda ? kamu ? saudara ? saudari ? termasuk saya :(

     Berikut perbedaaan antara tiga barang tersebut :

1. Pocket
Bodi:
Bentuk kamera Pocket biasanya tipis dan mungil, mudah di masukkan kantong atau di manapun anda menginginkannya. Banyak orang tergiur dengan desain yang menawan dan elegan. Simpel . Tidak terbatas dari golongan manapun, sudah dapat di pastikan, kamera jenis Pocketlah yang terbanyak dimiliki dibandingkan dengan tipe jenis lainnya.
Fitur
Penggunaannya sangat mudah. Dengan sistem yg sudah di otomasi, user hanya perlu untuk melihat area bidikan dan tekan tombol shutter. Kemudahan ini tampaknya menjadi salah satu alasan mengapa banyak di antara kita lebih memilih kamera pocket dari pada tipe lainnya. Sayangnya, fitur-fitur di dalamnya seringkali tidak mangijinkan kita untuk men-setting manual, dan ini adalah salah satu kelemahan kamera Pocket.
Namun terkadang software yagg di sediakan pada kamera Pocket ada kalanya sudah menyamai dan melebihi dengan DSLR.  Contohnya kemampuan untuk mengurangi getaran (Vibration Reduction) agar hasil foto tidak blur, kemampuan untuk mendeteksi area focus yang diinginkan, adanya fasilitas Live View (objek dapat terlihat pada LCD) dan kemapuan rekam video. Sebenarnya fasilitas Live View dan kemampuan rekam video ini sudah ada pada beberapa tipe DSLR, namun harganya akan membuat anda memikirkannya lagi untuk membeli sebuah DSLR.
Sensor
Sensor pada kamera digital berfungsi sebagai penangkap gambar. Pada kamera Pocket tentu saja sensor image tidak sebesar pada kamera jenis Prosumer dan DSLR.  Dan memang di desain sedemikian rupa, karena memang kebutuhan untuk kamera pocket tidak memerlukan sensor berukuran besar. Namun akibatnya, area hasil bidikan akan terpotong. Berbeda denga DSLR yg mempunya sensor lebih besar sehingga cakupan area hasil bidikannya lebih besar.
Lensa
Sekarang berbicara mengenai lensa. Lensa yg di sediakan pada kamera Pocket biasanya cukup wide. Zoom optical juga cukup mumpuni untuk sebuah kamera Pocket. Namun tentu saja lensa ini tidak dapat di ganti layaknya DSLR. Dan menurut saya kamera Pocket memang tidak membutuhkan lensa yg dapat diganti, karena pemasaran kamera Pocket sebagian besar memang di tujukan bagi konsumen yang awam dalam dunia fotografi. Konsumen yang tidak membutuhkan kreatifitas untuk membuat seni fotografi.
Fungsionalitas
Jika di tilik dari kemampuan  dan kemudahan yang di tawarkan oleh sebuah kamera Pocket, user yang dituju adalah user yang hanya menginginkan kemudahan dalam penggunaan kamera. Sangat cocok di gunakan untuk dokumentasi acara-acara kantor atau keluarga. Cukup dapat di andalkan sebagai alat untuk mengabadikan momen-momen yang sifatnya tidak memerlukan kreatifitas seni fotografi yang terlalu tinggi. Walaupun sebenarnya sah-sah saja di gunakan untuk pembelajaran fotografi. Tinggal tekan satu tombol saja, jepret..!
Jadi, silakan anda membeli kamera Pocket jika hanya digunakan untuk dokumentasi saja. Namun perlu di perhatikan juga, harga baru kamera pocket terkadang hampir menyamai harga bekas atau DSLR (Semipro), sebaiknya anda browsing terlebih dahulu tentang harga dan fiur yang di sediakan.
2. Prosumer
Bodi
Bentuknya menyerupai DSLR, lumayan bongsor. Agak sulit di bedakan secara kamera mata. Di buat menyerupai DSLR karena memang tujuannya sebagai alternatif bagi para konsumen yang ingin membeli DSLR  tetapi kemampuan dompet tidak mengijinkan (ehehehe). Bodi yang ergonomi di sesuaikan dengan tangan user saat megang kamera. Dan bodinya disesuakan dengan lensa yang yang mempunyai ukuran dimensi dan berat yang lebih besar dari yang dimiliki kamera Pocket. Secara umum  lensa pada Prosumer seukuran denga lensa-lensa yang disediakan pada kamera DSLR.
Fitur
Menyerupai DSLR. Setingan programnnya bisa kita atur secara manual. Aperture, ISO dan Shutter Speed bisa kita atur secara manual. Sehingga kreatifitas kita tidak di batasi oleh system yang otomatis. Dan yang lebih menggiurkan,  hampir semua Prosumer memiliki kemampuan rekam video dan fasilitas Live View. Sebuah fasilitas yang harus di bayar mahal pada sebuah kamera DSLR. Dan mungkin pada sebagian Prosumer, objek yang kita lihat melalui jendela bidik/ViewFinder tidak langsung dari lensa (bukan TTL), melainkan melalui sensor kamera, sehingga yg kita lihat di View Finder adalah LCD mungil yang menampilkan objek.
Sensor
Sensor yang digunakan kamera Prosumer biasanya lebih besar dari kamera Pocket dan lebih kecil dari kamera DSLR. Ini adalah salah satu perbedaan mendasar antara kamera Prosumer dan DSLR. Dan ini akan berhubungan erat dengan kemampuan sensor untuk menagkap bokeh (blur) dan adanya Crop Factor (pemotongan gambar karena perbedaan ukuran sensor) yang dihasilkan oleh kamera Prosumer.
Lensa
Tidak bisa digonta-ganti layaknya DSLR. Memang inilah perbedaan yg paling utama antara Prosumer dan DSLR.  Tapi, FL (Focal Length/panjang pembesaran) pada lensa prosumer biasanya adalah lensa jenis sapu jagad, dengan aperture/diafragma/bukaan yang besar. Benar-benar menggiurkan untuk sebuah lensa. Belum lagi jika merek dari lensanya adalah Carl Zeiss atau merek2 terkenal lainnya. Seringkali oramg-orang bilang, beli lensa bonus kamera. Kenapa bisa begitu? Coba saja anda cari lensa sekitaran 18-300/2.8, pasti mahal, belum lagi merk  lensanya Carl Zeiss, fantastis bukan?.
Lensa kamera prosumer memang tidak dapaty digonta-ganti, tetapi kemampuan teknis dan merk lensa kamera Prosumer cukup membuat kita tergoda untuk membelinya.  Lagipula harga kamera prosumer setara denga kamera DSLR.
Fungsionalitas
Prosumer ditujukan bagi konsumen yang ingin memperdalam dunia fotografi dengan menawarkan fitur yang menyamai kamera DSLR, serta mencangkokkan lensa yg mumpuni. Lebih ringkas dari DSLR, tidak perlu membawa berbagai peralatan perang yang lengkap, cukup kamera saja, tidak perlu bawa2 lensa (karena memang tidak dapat di ganti). Harap anda ingat, pada kamera Prosumer, sensornya lebih kecil dari DSLR dan lensa tidak dapat di gonta-ganti sesuai kehendak kita.
3. DSLR
Bodi
Bodi bongsor, sesuai dengan nilai-nilai ergonomi untuk digenggam, secara umum hampir sama dengan Prosumer. Yang pasti tidak bisa dimasukkan ke dalam saku anda “^^v. Mempunya handgrip yang  nyaman untuk di genggam, apalagi jika memakai lensa-lensa yang berat, sangat berguna.
Fitur
Sudah barang tentu semua setingan bisa kita atur secara manual. Aperture, ISO dan Shutter speed bisa kita atur semau kita. Semua DSLR dapat dipastikan mempunya kemampuan ini. Setingan-setingan pada DSLR inilah membuat kita bias mengontrol setingan kamera untuk menghasilkan foto-foto yang sesuai dengan kreatifitas kita masing-masing(selain lensa tentunya).
Perbedaan fitur yang sering di bicarakan saat ini antara DSLR satu dan lainnya adalah fitur Live View dan kemampuan rekam Video. Kemampuan ini mempunyai mekanisme yang berbeda dari kamera Pocket dan Prosumer, sehingga munculnya fasilitas ini pada DSLR akan mendongkrak harga DSLR. Banyak yang berpikiran agar uangnya dipakai/diinveskan unuk membeli lensa saja dari pada membeli DSLR yang canggih-canggih, cukup DSLR biasa saja.
Sensor
DSLR mempunyai sensor yang lebih besar dibandingkan kamera Pocket ataupun Prosumer, area objek menjadi lebih lebar/wide.  Ukuran sensor berbanding lurus dengan biaya produksi, maka tidak heran jika pada uumya jenis kamera DSLR harganya lebih mahal dari Prosumer dan kamera Pocket. Teknologi sensor pada DSLR biasanya low noise. Dengan demikian gambar yang di produksi relatif bersih dari titik pixel yang menghasilkan anomaly warna.
Lensa
Berbicara mengenai DSLR, tentunya tak bias dilepaskan dari kebutuhan akan lensa. Karena kelebihan DSLR adalah, salah satunya, bisa mengganti lensa dengan berbagai tipe yang anda inginkan. Banyak dari para penghobi fotografi mengkoleksi berbagai jenis lensa, entah itu akan digunakan atau tidak, karena berbagai tipe lensa tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda. Disini, selain setingan pada kamera, anda juga bisa bermain-main dengan kreatifitas anda menghasilkan gambar-gambar yang anda inginkan.
Jika anda tidak berhati-hati, anda bisa ketagihan untuk membeli lensa ini dan itu. Sudah banyak contohnya, hehehehe…  yang jelas bukan saya :p….
Fungsionalitas
Sangat cocok digunakan untuk konsumen/user yang ingin memperdalam dunia fotografi. Tentunya anda harus mempelajari teknik-tekniknya. DSLR hanyalah sebuah alat, namun kreatifitas ada pada diri anda sendiri. Membeli DSLR bukan berarti hasil foto yang akan dihasilkan bagus juga, anda tetap harus mengetahui teknik-tekniknya. Dan beruntungnya, anda sudah hidup dalam dunia digital, jauh lebih mudah daripada harus belajar menggunakan kamera SLR (film). Lagipula saat ini sudah tersedia banyak artikel di internet, memudahkan anda untuk mengetahui tentang seluk beluk  dan teknik pada fotografi.
Untuk anda ketahui, DSLR adalah kamera ribet, banyak asesoris yang akan anda perlukan nantinya.
Kesimpulan
Dari ketiga jenis kamera tersebut, pilihan yang terbaik adalah jika dilihat dari tujuan anda membeli kamera. Kesimpulan yang bisa saya buat:
  1. Kamera Pocket : berfungsi untuk dokumentasi  kantor dan piknik keluarga.
  2. Kamera Prosumer : berfungsi untuk mempelajari fotografi, menginginkan kamera yang tidak perlu gonta ganti lensa.
  3. Kamera DSLR : berfungsi untuk  memperdalam fotografi, hobi fotografi, ribet, dokumentasi juga sah-sah saja
      Itulah kutipan dari beberapa artikel yang saya baca . sekedar berbagi info buat kawan-kawan dan semoga bermanfaat :) . kalo mau baca syukur gak baca juga gapapa :D

LETJEN TNI (PURN) A.Y. NASUTION MENUJU SUMUT 1


     Postingan kali ini mencoba untuk membahas masalah pesta demokrasi 5 tahunan masyarakat sumatera utara. Pada tahun 2013 layaknya provinsi lain , sumatera utara akan menyelenggarakan PILKADA untuk memilih gubernur dan wakil gubernur yang baru . waktu makin dekat makin banyak calon bermunculan , untuk kali ini kita akan membahas salah satu calon yaitu  A.Y. NASUTION . Berikut profil singkat beliau :

 Riwayat Hidup Singkat
      Dilahirkan di Medan 26 Maret 1954 anak ketiga dari tujuh bersaudara putra dari Alm. Kolonel H.M. Nurdin Nasution dan Almh. Hj. Asmaisyah Lubis. Menjalani masa kecil di Padangsidimpuan mengikuti orang tua yang bertugas sebagai Bupati Tapanuli Selatan selama 14 tahun, sejak thn 1960. Bersekolah di SR 12 P. Sidimpuan, SMP XII Medan, SMA 2 Medan, SMA 1 P. Sidimpuan. Lulus AKABRI Darat tahun 1977 dan 34 tahun kemudian meraih pangkat Letnan Jenderal dan pada tanggal 1 April 2012 telah memasuki masa Purna Tugas. Menikah dengan Hj. Hanum Siregar, pada tgl 1 Februari 1981 di Medan. Dikaruniai tiga orang cucu laki-laki dari kedua anak perempuannya yaitu : Aulia Rosa Nasution SH. MHum. (Kandidat Doktor Universitas Jayabaya), dosen di Sekolah Tinggi Hukum Militer Jakarta, isteri dari Mayor Inf M. Iqbal Lubis yang bertugas di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian Mabes TNI, dan Almira Rosa Nasution, SE isteri dari Kapten Inf Wira Muharromah yang bertugas di Brigif Linud 17 Kostrad. A.Y. Nasution mempunyai hobby olahraga terutama jogging dan berenang. Motto hidupnya adalah :LAKUKAN YANG TERBAIK DAN TETAP SEMANGAT

Penugasan Luar Negeri :

1. Tugas Belajar : Australia (1982), Amerika (1984)
2. Asisten Atase Pertahanan RI : Tokyo, Jepang (1992 s.d 1994)
3. Latihan Bersama (Sebagai Komandan Batalyon dan Kepala Staf Brigade) : Singapura (1995 dan 1997)
4. Land Warfare Conference : Australia (2005)

Kujungan :


1. Sebagai Kepala Dinas Jasmani AD dan Pangdivif-2 Kostrad : Singapura (2006 dan 2007)
2. Sebagai Pangdam XVII/Cendrawasih : Australia (2009)
3. Sebagai Danpuster AD : Singapura (2010)
4. Sebagai Pangkostrad : Singapura, Australia (2011)

Penugasan Operasi :


1. Operasi Seroja Timor Timur : 1978, 1986, 1989
2. Operasi Aceh : 2003, 2004, 2005
3. Operasi Keamanan Sulawesi Tengah : 2006

Riwayat Jabatan :

1. Danton KI - A Yonif 521/16 Dam VIII BRW (Kediri) : 1978
2. Danki-A. Yonif 516/16 Dam VIII BRW (Madura) : 1980
3. Kasi.Intel Yonif 516 Dam VIII BRW (Surabaya) : 1982
4. Pelatih / Guru Militer Pussenif (Bandung) : 1983
5. Kasdim 1607 Sumbawa (Sumba Besar) : 1988
6. Wadan Yonif 741 Dam XVI Singaraja (Bali) : 1990
7. Kasdim 1609 Singaraja (Bali) : 1991
8. Asisten Atase Pertahanan RI (Tokyo-Jepang) : 1992-1994
9. Danyonif 515/9/2 Kostrad (Jember) : 1996
10. Kepala Staf Brigade Infanteri 9/Kostrad (Jember) : 1997
11. Asisten Operasi Divisi Infanteri-2/Kostrad (Malang) : 1998
12. Asisten Operasi Kodam I/Bukit Barisan (Medan) : 1999
13. Asisten Operasi Kostrad (Jakarta) : 2000
14. Komandan Korem 011/Lhokseumawe (Aceh) : 2002
15. Kepala Staf Divisi Infanteri-1/Konstrad (Jakarta) : 2005
16. Wakil Panglima Komando Ops Keamanan Sulteng (Poso) : 2006
17. Kepala Dinas Jasmani-AD (Jakarta) : 2006
18. Panglima Divisi Infanteri-2/Kostrad (Malang) : 2007
19. Panglima Kodam XVII/Cenderawasih (Papua) : 2008
20. Komandan Pusat Teritorial-AD (Jakarta) : 2010
21. Asisten Teritorial Panglima TNI (Jakarta) : 2010
22. Panglima Kostrad : 2011

Keluarga :

1. Isteri : Hj. Hanum Siregar
2. Anak :
    a. Aulia Rosa Nasution, SH. M.Hum / Isteri dari Kapten Inf. M. Iqbal Lubis
    b. Almira Rosa Nasution, SE/ Isteri dari Kapten Inf. Wira Muharromah
3. Cucu : 3 orang laki-laki. 
      Banyak wacana-wacana yang berkembang mengenai beliau . berikut saya memberikan beberapa kutipan-kutipan erita mengenai A.Y. NASUTION :
Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Letnan Jenderal (Letjend) TNI (Purn) AY Nasution kian melebarkan sayapnya untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Sumut tahun 2013 mendatang. Jenderal bintang tiga ini pun "merapat" ke Partai Nasional Demokrat (NasDem). Meski partai ini masih baru dan tidak ikut bertarung dalam Pilgubsu mendatang, namun AY Nasution mengaku senang bisa bersilaturahim dengan NasDem. (Rabu, 29 August 2012 10:03 via waspada online)
 Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Letjend TNI (Purn) AY Nasution sangat dibanggakan warga Kelurahan Kota Maksum Kecamatan Medan Area dengan penyampain ceramah agama yang sangat menyentuh hati warga di kawasan tersebut. Dengan senyum yang selalu terpancar diraut wajahnya, AY Nasution mampu menyampaikan ceramah Agama Islam yang humanis dihadapan ratusan warga  saat menunggu berbuka puasa bersama di rumah kediaman Direktur Eksekutif Lembaga Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Azhari M. Sinik tadi malam. (Jumat, 17 agustus 2012 19:17 via waspada online )
 Para pendeta di Kota Medan menilai sosok Letnan Jenderal (Letjen) TNI (Purn) AY Nasution adalah pemimpin yang nasionalis. Hal itu diuangkapkan para tokoh agama Kristen ini dalam pertemuan dengan AY Nasution di AY Centre hari ini. (Kamis,30 agustus 2012 08:16 via waspada online)
 Warga Kabupaten Asahan mengaku ke depan Sumatera Utara (Sumut) membutuhkan pemimpin yang tegas. Hal itu untuk kemajuan daerah Sumut di masa akan datang. Samsuri Pane, tokoh masyarakat Asahan, mengatakan sosok AY Nasution merupakan orang yang tegas dan akan mampu membawa Sumut lebih maju. (Rabu 8 agustus 2012 09:18 via waspada online)
 Warga Kota Pematang Siantar mendukung penuh Letjend TNI (Purn) AY Nasution menjadi Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Mantan Pangkostrad ini dinilai memiliki semua kriteria pemimpin sejati.Pangeran Nasution, tokoh masyarakat Kota Pematang Siantar, mengatakan pengalaman AY Nasution selama berkecimpung di dunia militer menurutnya akan mampu membawa warna yang berbeda serta perubahan untuk masyarakat Sumut. (Senin 6 agustus 2012 19:39 via waspada online)
      Itulah review singkat tentang salah satu bakal calon gubernur sumatera utara . untuk selanjutnya saya akan mereview bakal calon gubernur yang lainnya. karena semua ada pada kita . tentukan sikap dan pilihan , masa depan ada ditangan kita .