Postingan kali ini berupa kutipan artikel yg cukup membuat saya tidak mengantuk malam ini yaitu perbandingan dari 3 jenis kamera . ini kutipan beberapa artikel dari om google . sekedar ingin berbagi info buat kawan-kawan semua :)
saya cukup tertarik saat melihat kamera prosumer di salah satu situs jual beli online ternama . karena bentuk yg mirip dslr dan memiliki kemampuan dibawah dslr dan di atas kamera pocket cukup adil dengan harganya yang cukup terjangkau buat anda ? kamu ? saudara ? saudari ? termasuk saya :(
Berikut perbedaaan antara tiga barang tersebut :
1. Pocket
Bodi:
Bentuk
kamera Pocket biasanya tipis dan mungil, mudah di masukkan kantong atau
di manapun anda menginginkannya. Banyak orang tergiur dengan desain
yang menawan dan elegan. Simpel . Tidak terbatas dari golongan manapun,
sudah dapat di pastikan, kamera jenis Pocketlah yang terbanyak dimiliki
dibandingkan dengan tipe jenis lainnya.
Fitur
Penggunaannya
sangat mudah. Dengan sistem yg sudah di otomasi, user hanya perlu untuk
melihat area bidikan dan tekan tombol shutter. Kemudahan ini tampaknya
menjadi salah satu alasan mengapa banyak di antara kita lebih memilih
kamera pocket dari pada tipe lainnya. Sayangnya, fitur-fitur di dalamnya
seringkali tidak mangijinkan kita untuk men-setting manual, dan ini
adalah salah satu kelemahan kamera Pocket.
Namun
terkadang software yagg di sediakan pada kamera Pocket ada kalanya
sudah menyamai dan melebihi dengan DSLR. Contohnya kemampuan untuk
mengurangi getaran (Vibration Reduction) agar hasil foto tidak blur,
kemampuan untuk mendeteksi area focus yang diinginkan, adanya fasilitas
Live View (objek dapat terlihat pada LCD) dan kemapuan rekam video.
Sebenarnya fasilitas Live View dan kemampuan rekam video ini sudah ada
pada beberapa tipe DSLR, namun harganya akan membuat anda memikirkannya
lagi untuk membeli sebuah DSLR.
Sensor
Sensor
pada kamera digital berfungsi sebagai penangkap gambar. Pada kamera
Pocket tentu saja sensor image tidak sebesar pada kamera jenis Prosumer
dan DSLR. Dan memang di desain sedemikian rupa, karena memang kebutuhan
untuk kamera pocket tidak memerlukan sensor berukuran besar. Namun
akibatnya, area hasil bidikan akan terpotong. Berbeda denga DSLR yg
mempunya sensor lebih besar sehingga cakupan area hasil bidikannya lebih
besar.
Lensa
Sekarang
berbicara mengenai lensa. Lensa yg di sediakan pada kamera Pocket
biasanya cukup wide. Zoom optical juga cukup mumpuni untuk sebuah kamera
Pocket. Namun tentu saja lensa ini tidak dapat di ganti layaknya DSLR.
Dan menurut saya kamera Pocket memang tidak membutuhkan lensa yg dapat
diganti, karena pemasaran kamera Pocket sebagian besar memang di tujukan
bagi konsumen yang awam dalam dunia fotografi. Konsumen yang tidak
membutuhkan kreatifitas untuk membuat seni fotografi.
Fungsionalitas
Jika
di tilik dari kemampuan dan kemudahan yang di tawarkan oleh sebuah
kamera Pocket, user yang dituju adalah user yang hanya menginginkan
kemudahan dalam penggunaan kamera. Sangat cocok di gunakan untuk
dokumentasi acara-acara kantor atau keluarga. Cukup dapat di andalkan
sebagai alat untuk mengabadikan momen-momen yang sifatnya tidak
memerlukan kreatifitas seni fotografi yang terlalu tinggi. Walaupun
sebenarnya sah-sah saja di gunakan untuk pembelajaran fotografi. Tinggal
tekan satu tombol saja, jepret..!
Jadi,
silakan anda membeli kamera Pocket jika hanya digunakan untuk
dokumentasi saja. Namun perlu di perhatikan juga, harga baru kamera
pocket terkadang hampir menyamai harga bekas atau DSLR (Semipro),
sebaiknya anda browsing terlebih dahulu tentang harga dan fiur yang di
sediakan.
Bodi
Bentuknya
menyerupai DSLR, lumayan bongsor. Agak sulit di bedakan secara kamera
mata. Di buat menyerupai DSLR karena memang tujuannya sebagai alternatif
bagi para konsumen yang ingin membeli DSLR tetapi kemampuan dompet
tidak mengijinkan (ehehehe). Bodi yang ergonomi di sesuaikan dengan
tangan user saat megang kamera. Dan bodinya disesuakan dengan lensa yang
yang mempunyai ukuran dimensi dan berat yang lebih besar dari yang
dimiliki kamera Pocket. Secara umum lensa pada Prosumer seukuran denga
lensa-lensa yang disediakan pada kamera DSLR.
Fitur
Menyerupai
DSLR. Setingan programnnya bisa kita atur secara manual. Aperture, ISO
dan Shutter Speed bisa kita atur secara manual. Sehingga kreatifitas
kita tidak di batasi oleh system yang otomatis. Dan yang lebih
menggiurkan, hampir semua Prosumer memiliki kemampuan rekam video dan
fasilitas Live View. Sebuah fasilitas yang harus di bayar mahal pada
sebuah kamera DSLR. Dan mungkin pada sebagian Prosumer, objek yang kita
lihat melalui jendela bidik/ViewFinder tidak langsung dari lensa (bukan
TTL), melainkan melalui sensor kamera, sehingga yg kita lihat di View
Finder adalah LCD mungil yang menampilkan objek.
Sensor
Sensor
yang digunakan kamera Prosumer biasanya lebih besar dari kamera Pocket
dan lebih kecil dari kamera DSLR. Ini adalah salah satu perbedaan
mendasar antara kamera Prosumer dan DSLR. Dan ini akan berhubungan erat
dengan kemampuan sensor untuk menagkap bokeh (blur) dan adanya Crop
Factor (pemotongan gambar karena perbedaan ukuran sensor) yang
dihasilkan oleh kamera Prosumer.
Lensa
Tidak
bisa digonta-ganti layaknya DSLR. Memang inilah perbedaan yg paling
utama antara Prosumer dan DSLR. Tapi, FL (Focal Length/panjang
pembesaran) pada lensa prosumer biasanya adalah lensa jenis sapu jagad,
dengan aperture/diafragma/bukaan yang besar. Benar-benar menggiurkan
untuk sebuah lensa. Belum lagi jika merek dari lensanya adalah Carl
Zeiss atau merek2 terkenal lainnya. Seringkali oramg-orang bilang, beli
lensa bonus kamera. Kenapa bisa begitu? Coba saja anda cari lensa
sekitaran 18-300/2.8, pasti mahal, belum lagi merk lensanya Carl Zeiss,
fantastis bukan?.
Lensa
kamera prosumer memang tidak dapaty digonta-ganti, tetapi kemampuan
teknis dan merk lensa kamera Prosumer cukup membuat kita tergoda untuk
membelinya. Lagipula harga kamera prosumer setara denga kamera DSLR.
Fungsionalitas
Prosumer
ditujukan bagi konsumen yang ingin memperdalam dunia fotografi dengan
menawarkan fitur yang menyamai kamera DSLR, serta mencangkokkan lensa yg
mumpuni. Lebih ringkas dari DSLR, tidak perlu membawa berbagai
peralatan perang yang lengkap, cukup kamera saja, tidak perlu bawa2
lensa (karena memang tidak dapat di ganti). Harap anda ingat, pada
kamera Prosumer, sensornya lebih kecil dari DSLR dan lensa tidak dapat
di gonta-ganti sesuai kehendak kita.
Bodi
Bodi
bongsor, sesuai dengan nilai-nilai ergonomi untuk digenggam, secara
umum hampir sama dengan Prosumer. Yang pasti tidak bisa dimasukkan ke
dalam saku anda “^^v. Mempunya handgrip yang nyaman untuk di genggam,
apalagi jika memakai lensa-lensa yang berat, sangat berguna.
Fitur
Sudah
barang tentu semua setingan bisa kita atur secara manual. Aperture, ISO
dan Shutter speed bisa kita atur semau kita. Semua DSLR dapat
dipastikan mempunya kemampuan ini. Setingan-setingan pada DSLR inilah
membuat kita bias mengontrol setingan kamera untuk menghasilkan
foto-foto yang sesuai dengan kreatifitas kita masing-masing(selain lensa
tentunya).
Perbedaan
fitur yang sering di bicarakan saat ini antara DSLR satu dan lainnya
adalah fitur Live View dan kemampuan rekam Video. Kemampuan ini
mempunyai mekanisme yang berbeda dari kamera Pocket dan Prosumer,
sehingga munculnya fasilitas ini pada DSLR akan mendongkrak harga DSLR.
Banyak yang berpikiran agar uangnya dipakai/diinveskan unuk membeli
lensa saja dari pada membeli DSLR yang canggih-canggih, cukup DSLR biasa
saja.
Sensor
DSLR
mempunyai sensor yang lebih besar dibandingkan kamera Pocket ataupun
Prosumer, area objek menjadi lebih lebar/wide. Ukuran sensor berbanding
lurus dengan biaya produksi, maka tidak heran jika pada uumya jenis
kamera DSLR harganya lebih mahal dari Prosumer dan kamera Pocket.
Teknologi sensor pada DSLR biasanya low noise. Dengan demikian gambar
yang di produksi relatif bersih dari titik pixel yang menghasilkan
anomaly warna.
Lensa
Berbicara
mengenai DSLR, tentunya tak bias dilepaskan dari kebutuhan akan lensa.
Karena kelebihan DSLR adalah, salah satunya, bisa mengganti lensa dengan
berbagai tipe yang anda inginkan. Banyak dari para penghobi fotografi
mengkoleksi berbagai jenis lensa, entah itu akan digunakan atau tidak,
karena berbagai tipe lensa tersebut memiliki berbagai fungsi yang
berbeda. Disini, selain setingan pada kamera, anda juga bisa
bermain-main dengan kreatifitas anda menghasilkan gambar-gambar yang
anda inginkan.
Jika
anda tidak berhati-hati, anda bisa ketagihan untuk membeli lensa ini
dan itu. Sudah banyak contohnya, hehehehe… yang jelas bukan saya :p….
Fungsionalitas
Sangat
cocok digunakan untuk konsumen/user yang ingin memperdalam dunia
fotografi. Tentunya anda harus mempelajari teknik-tekniknya. DSLR
hanyalah sebuah alat, namun kreatifitas ada pada diri anda sendiri.
Membeli DSLR bukan berarti hasil foto yang akan dihasilkan bagus juga,
anda tetap harus mengetahui teknik-tekniknya. Dan beruntungnya, anda
sudah hidup dalam dunia digital, jauh lebih mudah daripada harus belajar
menggunakan kamera SLR (film). Lagipula saat ini sudah tersedia banyak
artikel di internet, memudahkan anda untuk mengetahui tentang seluk
beluk dan teknik pada fotografi.
Untuk anda ketahui, DSLR adalah kamera ribet, banyak asesoris yang akan anda perlukan nantinya.
Kesimpulan
Dari
ketiga jenis kamera tersebut, pilihan yang terbaik adalah jika dilihat
dari tujuan anda membeli kamera. Kesimpulan yang bisa saya buat:
- Kamera Pocket : berfungsi untuk dokumentasi kantor dan piknik keluarga.
- Kamera Prosumer : berfungsi untuk mempelajari fotografi, menginginkan kamera yang tidak perlu gonta ganti lensa.
- Kamera DSLR : berfungsi untuk memperdalam fotografi, hobi fotografi, ribet, dokumentasi juga sah-sah saja Itulah kutipan dari beberapa artikel yang saya baca . sekedar berbagi info buat kawan-kawan dan semoga bermanfaat :) . kalo mau baca syukur gak baca juga gapapa :D
No comments:
Post a Comment